Selamat Jalan Kawan

Sabtu 16 April 2011, seperti yang sudah direncanakan sebelumnya akan diadakan acara syukuran Fenomatika, yaitu berlibur ke bira. Orang-orang yang terlibat dalam persiapan acara itu sudah mempersiapkan semuanya, transportasi, konsumsi dan penginapan. Semua yang ingin ikut ke acara itu sudah berkumpul di parkiran teknik, lalu sekitar jam 11 siang semua berangkat dengan kendaraan (bus) yang telah disediakan.

Diperjalanan kami saling bersenda gurau, menciptakan suasana yang menyenangkan. Mobil yang saya tumpangi sempat mengalami masalah pada olinya dan harus berhenti sejenak untuk menambah oli. Sekitar 30 menit kami berhenti sebelum akhirnya jalan kembali menyusul mobil teman kami di depan. Jam makan siang kami istirahat untuk makan, lalu kembali melanjutkan perjalanan.

Jam 4 sore Accung terima berita dari teman kami di Makassar kalau Kadir meninggal. Kamis semua kaget walaupun sebelumnya kami memang menerima berita kalau dia dalam kondisi sekarat setelah sehari sebelumnya menjalani operasi usus buntu. Sejenak mobil kami kembali berhenti karena beberapa teman kami memutuskan untuk kembali. Dalam hati saya berkata "pasti tidak jadi ini acara, semua balik".

Luar biasa, semua bus balik ke Makassar. Ini baru yang namanya solidaritas, dalam hatiku. Uang Jutaan Rupiah yang sudah dikeluarkan untuk acara ini tidak menjadi penghalang solidarisme. Diperjalanan ke rumah duka, teman kami banyak yang masih tidak percaya, teman yang baru saja seminar judul Tugas Akhirnya begitu cepat dipanggil oleh Allah SWT.

Sesampainya di rumah duka saya melihat suasana yang benar-benar berbeda dengan saat kami berkumpul bercanda di lantai 3. Saya langsung masuk ke rumah almarhum untuk melihat langsung dan menjenguk keluarganya. Kakaknya menangis terus, ada beberapa teman yang membacakan yasin.

Keesokan harinya, setelah shalat dzuhur jenazah dimakamkan di pemakaman umum di daerah goa. Jaraknya lumayan jauh dari Makassar, saya sempat kaget karena tempatnya ternyata melewati tempatku KKN. Temanku yang biasa terlihat ceria seketika terlihat begitu berbeda dengan kucuran air mata di wajahnya. Selamat jalan Kadir Suhaeri, Semoga engkau tenang di alam sana.

0 komentar:

Posting Komentar